Bergerak Menuju Jalan Seni Jeprut

Authors

  • Rahmat Jabaril Natura Artis Magistra

DOI:

https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v8i01.122

Keywords:

Jeprut, seni mainstream, antroposentrisme, kapitalisme, formalisme

Abstract

Jeprut adalah suatu kesadaran seniman untuk mengambil jarak dan mencari hal yang baru terhadap tatanan nilai dan tatanan sosial yang sudah ada. Kaum jepruter adalah seniman yang resah dan menolak sikap-sikap yang menerima apa adanya. Karena kalau menerima saja keadaan ia adalah kaum lemah, kaum ambigu, yang akan menjadi objek bagi kaum antroposentrisme yang menginginkan keseragaman bentuk seni. Jepruter tidak mau terjebak pada realitas yang mengikat, ia akan mencari bentuk seni baru yang tidak seragam. Sementara kaum antroposentrisme seni akan menuntut otensitas dari bentuk-bentuk baru tersebut. Mereka mengacu pada tata nilai yang melembaga yang dikelola secara terpusat, agar pengawasannya lebih mudah untuk menstabilkan kekuatan dirinya. Kaum antroposentrisme akan menggunakan tangan negara yang juga sebagai perwakilan dari kekuatan kapitalisme. Kesadaran kreatif kaum jepruter selalu berhubungan dengan media baru yang akan memberikan warna lain pada bentuk-bentuk mainstream kesenian. Jepruter ingin meruntuhkan nilai-nilai seni yang sudah mapan, hal itu tercermin melalui aksi seni yang dilakukan Budi Raxsalam dan Tonny Brour pada tahun 1980an.

Downloads

Published

2022-09-28

How to Cite

Jabaril, R. . (2022). Bergerak Menuju Jalan Seni Jeprut. Dekonstruksi, 8(01), 99–110. https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v8i01.122