Cybercultures dan Perubahan Sosial: Sebuah Tinjauan Pragmatis Terhadap Fenomena Cybercultures
DOI:
https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v9i01.126Keywords:
Cybercultures, Perubahan Sosial, Fenomenologi, Virtual RealityAbstract
Peran cybernetic dengan berbagai aspek yang muncul sebagai sebuah konsekuensi perubahan sistem sosiokultural ketika dunia virtual mendominasi dunia realitas sehingga dapat dikatakan menjadi semacam ‘dunia kedua’ masyarakat kontemporer. Visi baru masyarakat kontemporer terkesan melekat pada budaya urban sebagai bagian yang terintegrasi dengan perkembangan perilaku sosialnya. Dalam konteks fenomena cybercultures semua relasi sosial dipertemukan di medan sosial tanpa batas melalui fasilitas virtual reality yang memiliki aksesiblitas tinggi mempertemukan semua aktivitas masyarakat global dengan berbagai jejaring serba digitalized. Tujuan penyusunan artikel ini untuk memaparkan suatu kajian pragmatis dalam mencermati perubahan sosial dalam konteks menguatnya fenomena cybercultures. Jenis penelitian ini deskriptif kwalitatif melalui Base Practice Method dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini digunakan sebagai pisau analisis kajian pragmatism untuk mengurai hasil refleksi perubahan sosial yang ditinjau secara kritis terhadap fenomena cybercultures. Hasil analisis yang disampaikan diantaranya: (1) mengemukakan kajian pragmatism melalui refleksi kontekstual melalui studi poskolonial dan perubahan sosial, (2) Munculnya relasi perubahan sosial melalui kajian dalam bentuk refleksi paradigmatik teori simulacra Baudrillard dan pandangan hermeneutik Gadamer tentang perubahan sosial yang dipicu fenomena cybercutres.