Camus: Kini dan Abstraksi
Keywords:
Oran, Camus, Hemingway, Pes, Sisiphus, kemanusiaan, cinta.Abstract
Wabah pes melanda kota Oran. Ada 500 orang mati setiap minggu. Kota itu kemudian lock down. Selanjutmya, dalam merumuskan pelayanan kesehatan publik untuk melawan pes, sains dan administrasi pemerintahan melihat kasus, angka, titik dalam statistik, bukan orang seorang yang menanggungkan sakit. Korban wabah bahkan hanya kasus, hanya angka dalam penghitungan pasien dan kematian. Manusia dan kemanusiaannya dihentikan. Ada jarak emosional dengan tiap mereka, dengan semua mereka. Bagi Dr. Bernard Rieux, peraturan adalah peraturan, tidak ada dispensasi, karena wabah telah berkecamuk, dan ia hanya dapat melakukan apa yang harus dilakukan. Rambert, sang wartawan, menilai Rieux tidak mempunyai perasaan manusiawi. Manusia yang kongkrit, yang majemuk dan berubah-ubah, hanya bisa masuk dalam satu tatanan yang rapi yang gampang diatur jika ia dirumuskan sebagai sebuah ide. Tapi untuk itu ada yang harus disisihkan: cinta. Melihat pandemi Covid yang berlangsung lebih dari satu tahun lamanya, kiranya novel La Peste dari Albert Camus menjadi relevan untuk dibahas kembali.